- Kabinet Ali Sastroamijoyo I merupakan kabinet keempat yang dibentuk setelah bubarnya negara Republik Indonesia Serikat. Kabinet ini bertugas pada periode 31 Juli 1953 sampai 24 Juli 1955. Kabinet Ali Sastroamijoyo I ini juga memiliki sebutan lain, yaitu Kabinet Ali Sastroamijoyo-Wongsonegoro atau Kabinet Ali Sastroamijoyo-Wongsonegoro-Zainul juga Kesultanan Banjar Sejarah, Sistem Pemerintahan, dan Masa Kejayaan Susunan Menteri Luar Negeri R. Sunarjo Menteri Dalam Negeri Hazairin Menteri Perekonomian Iskaq Tjokrohadisurjo Menteri Keuangan Ong Eng Die Menteri Pertahanan Iwa Kusumasumantri Menteri Kehakiman Djody Gondokusumo Menteri Penerangan Tobing Menteri Perhubungan Abikusno Tjokrosujoso berhenti 29 September 1953 dan Rooseno diangkat 29 September 1953 Menteri Pekerjaan Umum Rooseno berhenti 12 Oktober 1953 dan Mohammad Hasan diangkat 12 Oktober 1953 Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Yamin Menteri Perburuhan Abidin Menteri Pertanian Sadjarwo Menteri Agama Masjkur Menteri Kesehatan Tobing dan Lie Kiat Teng Mohammad Ali Menteri Sosial Pandji Suroso Menteri Negara Kesejahteraan Umum Sudibjo, Wongsonegoro, dan Siradjuddin Abbas Menteri Negara Urusan Agraria Mohammad Hanafiah Baca juga Sultan Mahmud Malik Az Zahir, Pembawa Kejayaan Samudera Pasai Program KerjaPada masa Kabinet Ali Sastroamijoyo I memimpin, terdapat empat program kerja yang dilakukan, yaitu Dalam Negeri Keamanan Memperbaharui politik, mengembalikan keamanan sehingga memungkinkan tindakan-tindakan yang tegas serta membangkitkan tenaga rakyat. Menyempurnakan hubungan antara alat-alat kekuasaan negara. Pemilihan Umum Segera melaksanakan pemilu untuk Konstituante dan DPR Kemakmuran dan Keuangan Menitikberatkan politik pembangunan kepada segala usaha untuk kepentingan rakyat jelata. Memperbaharui perundang-undangan agraria sesuai dengan kepentingan petani dan rakyat kota. Mempercepat usaha penempatan bekas pejuang dan kaum penganggur terlantar dalam lapangan pembangunan. Memperbaiki pengawasan atas pemakaian uang negara. Organisasi Negara
Yangkebanyakan menjadi anggota ialah murid-murid sekolah menengah yang berasal dari Jawa Tengah dan Jawa Timur. Murid-murid yang berasal dari Sunda ( Jawa Barat ) dan Madura berpendapat bahwa perkumpulan itu terlalu sempit. Untuk menjernihkan kesalah-fahaman ini, dalam kongres I di Solo 12 Juni 1918, namanya dirubah menjadi "Jong Java".
KabinetNatsir: Latar Belakang, Susunan, Program Kerja, dan Pergantian. Kabinet Natsir adalah kabinet pertama yang dibentuk setelah bubarnya Republik Indonesia Serikat dan kembali menjadi NKRI. Kabinet ini berjalan selama periode 6 September 1950 sampai 27 April 1951 dipimpin oleh Mohammad Natsir.
- Kabinet Burhanuddin Harahap bertugas pada periode 12 Agustus 1955 hingga 3 Maret 1956. Kabinet Burhanuddin Harahap juga disebut sebagai Kabinet Nasional, karena jumlah partai yang tergabung pada kabinet ini dipegang oleh 13 partai yang didominasi oleh Partai Masyumi. Selama hampir setahun bekerja, Kabinet Burhanuddin Harahap telah menyumbang sejumlah apa keberhasilan Kabinet Burhanuddin Harahap? Baca juga Kabinet Burhanuddin Harahap Latar Belakang, Susunan, dan Kebijakan Mengadakan pemilu 1955 Salah satu keberhasilan Kabinet Burhanudin Harahap di masa demokrasi parlementer adalah menyelenggarakan pemilu 1955. Pemilu 1955 merupakan pemilu pertama di Indonesia yang diselenggarakan pada 29 September 1955 untuk memilih anggota DPR dan 15 Desember 1955 untuk memilih anggota Dewan Konstituante. Pemilu 1955 diikuti oleh lebih dari 30 partai politik dan lebih dari 100 daftar kumpulan. Sistem yang digunakan dalam Pemilu 1955 adalah perwakilan proporsional dengan tiap daerah pemilih mendapat jumlah kursi atas dasar jumlah penduduknya. Setiap daerah mendapat jatah minimal enam kursi untuk Konstituante dan tiga kursi untuk data, ada 260 jumlah kursi DPR dan 520 kursi untuk Konstituante pada Pemilu 1955. Masih ditambahkan lagi dengan 14 wakil golongan minoritas yang diangkat oleh pemerintah. Baca juga Sejarah Pemilu 1955 di Indonesia Adapun partai-partai politik yang ikut dalam Pemilu 1955 adalah sebagai berikut. PNI Masyumi NU PKI PSII Partai Kristen Indonesia Partai Katolik Partai Sosialis Indonesia Ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesia Pergerakan Tarbiyah Islamiyah Partai Rakyat Nasional Partai Buruh GPPS Partai Rakyat Indonesia Persatuan Pegawai Polisi RI Murba Baperki PIR Wongsonegoro Grinda Permai PD PIR Hazairin PPTI AKUI Persatuan Rakyat Desa Partai Republik Indonesia Merdeka PRIM Angkatan Comunis Muda Acoma R Soedjono Prawirisoedarso Baca juga Kabinet Ali Sastroamijoyo I Susunan, Program Kerja, dan Pergantian Dari partai-partai politik yang ikut dalam Pemilu 1955, PNI keluar dengan mendapat suara terbanyak. PNI mendapat peroleh suara sebanyak 22,32 persen untuk anggota DPR dan 23,97 persen untuk Konstituante. Selain itu, pada masa Kabinet Burhanuddin Harahap pemerintah berhasil membubarkan Uni Indonesia-Belanda pada 1956 karena Belanda menolak persetujuan FINEK Finansial Ekonomi yang diajukan Indonesia. Referensi Simanjuntak, 2003. Kabinet-kabinet Republik Indonesia Dari Awal Kemerdekaan Sampai Reformasi. Jakarta Djambatan. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
. 22 321 237 186 0 308 166 370