Sebelumbahas isi tulisan ane mau tanya dulu nih Pernah lihat film Transformer atau sejenisnya? Berapa banyak animator yang dilibatkan? Berapa $ yang dihabiskan dalam proyek film animasi tersebut? Berapa lama waktu yang dibutuhkan sampai filmnya jadi? Nah kalau 38 siswa-siswi SMK mainin Autodesk Maya apa jadinya ya? Dalam waktu 15 bulan kira2 jadi apa ya?
Berikut ini rekomendasi 15 film animasi terbaik dari tahun 2010 hingga tahun 2020 yang cocok untuk menemani waktu santai kamu. Ketika merasa bosan, biasanya kita menghibur diri dengan mendengarkan musik, bermain games, ataupun menonton film. Selain itu, ada pun hobi lain yang dapat menghibur kita kala bosan melanda, seperti menggambar, bermain musik, dan sebagainya. Bagi yang hobi nonton film, salah satu genre favorit yang pas untuk ditonton ketika merasa bosan adalah film animasi. Dalam film animasi, produser dapat lebih ekspresif dalam pembuatan suasana dan cerita yang membuat genre tersebut terasa lebih seru dan menyenangkan. Tidak sedikit juga film – film animasi dengan cerita seram yang juga mampu memberikan mimpi buruk bagi yang menontonnya. Menginjak tahun 2021 ini, sudah banyak film – film animasi berkualitas yang dirilis pada tahun 2010 hingga 2020. Untuk itu, berikut merupakan 15 film animasi terbaik dari 10 tahun terakhir yang dapat kamu jadikan referensi untuk mengisi waktu bosan! Temukan smartphone, tablet hingga smartwatch terbaru dan tercanggih dengan harga termurah hanya di sini! Film Animasi Terbaik Sepanjang Masa 1. How to Train Your Dragon 2010 Sumber gambar Dreamworks Bercerita tentang seorang anak Viking bernama Hiccup yang ingin bergabung bersama kawanannya untuk melawan naga yang selalu menjajah desanya. Namun, ayahnya yang merupakan seorang pimpinan desa, Stoick, melarang anaknya karena bertubuh kecil dan ceroboh. Meskipun begitu, Hiccup tetap bertarung dan berhasil menjatuhkan seekor naga misterius bernama Night Fury menggunakan senjata temuannya. Namun, tidak kuasa untuk menghabisinya, Hiccup pun berteman dengan Night Fury yang kemudian ia beri nama Toothles dan menyadari bahwa penilaian warga desa dan ayahnya terhadap naga adalah salah. Ditulis oleh William Davies, Dean DeBlois, Chris Sanders, Cressida Cowell, Marc Hyman, dan Adam F. Goldberg, film animasi terbaik ini menceritakan tentang seorang anak dan seekor naga yang saling membutuhkan untuk dapat hidup. Baca Juga 10 Manga Terbaik Sepanjang Masa, Romance, Action & Adventure 2. Despicable Me 2010 Sumber gambar IMDB Seorang supervillain bernama Gru merasa tersaingi oleh supervillain lain bernama Vector yang sukses mencuri Piramida Agung Giza. Gru bersama Dokter Nefario dan para minions-nya pun merencanakan kejahatan yang lebih besar dari Vector, yaitu mencuri Bulan. Setelah banyak usaha yang gagal, Gru pun melihat peluang dari tiga anak panti yang berhasil masuk ke dalam markas Vector dengan mudah. Seiring berjalannya waktu, niat jahat Gru pun semakin berkurang dan perasaan cinta kepada gadis-gadis yang di adopsinya malah semakin besar. Film ini pun sukses memenangkan Favorite Animated Movie di Kids Choice Awards dan Best Animated Females di Women Film Critics Circle. 3. Toy Story 3 2010 Sumber gambar Disney Saat pemiliknya, Andy, bersiap untuk melanjutkan pendidikannya di perguruan tinggi, mainan setianya tersadar di tempat penitipan yang berisikan anak – anak bertangan lengket yang selalu bermain dengan kasar. Mereka pun bergabung bersama Ken, seekor landak thespian bernama Mr. Pricklepants dan teddy bear berwarna pink dengan harum strawberry bernama Lots-o’-Huggin Bear untuk merencanakan pelarian besar mereka dari anak – anak tersebut. Disutradarai oleh Lee Unkrich, film animasi ini mampu memberikan seri lanjutan dari film Toy Story sebelumnya dan berhasil mendapatkan 8 penghargaan di tahun 2010 dan 2011. 4. Rango 2011 Sumber gambar ParamountAnimations Rango adalah seekor bunglon peliharaan yang selalu mencari – cari aksi dan petualangan, tetapi yang palsu, dimana ia men-direct sendiri dan berperan sendiri. Setelah mengalami kecelakaan mobil, Rango dan kandangnya terjatuh di area Kota Barat Tua bernama Dirt. Kota tersebut terpapar kekeringan dan sangat membutuhkan air, tetapi juga seorang pahlawan dan seorang sheriff. Rango yang melihat kesempatan tersebut pun mengambil kedua peran tersebut dan memulai aksi dan petualangannya untuk mencari sumber air yang hilang. Film ini dibintangi oleh Johnny Depp sebagai Rango, dan banyak aktor dan artis ternama lainnya. Berkat kesuksesan film ini, Paramount Pictures pun sampai membuat studio animasinya sendiri. 5. Wreck it Ralph 2012 Sumber gambar Disney Ralph merupakan seorang karakter antagonis dalam dunia game arcade yang merasa kesepian dan ingin dicintai seperti karakter protagonis dalam dunia game-nya, Fix-it Felix. Permasalahannya, tidak ada orang yang menyukai antagonis atau orang jahat, hingga akhirnya muncul game baru yang dilihat Ralph sebagai peluang untuk mendapatkan perhatian dan cinta yang dicarinya. Ia pun mengendap masuk dengan rencana yang sederhana, memenangkan medal. Namun, karena kelalaiannya, Ralph tidak sengaja melepaskan musuh berbahaya yang mengancam kehidupan semua dunia game di tempat arcade. Ketika mencoba membenarkan kesalahannya, Ralph bertemu Venellope von Schweetz, seorang “glitch” dari game balap yang mengajarkan dirinya arti dari menjadi orang baik. Akan tetapi, apakah Ralph akan mendapatkan jawabannya sebelum monster berbahaya tersebut melenyapkan semua arcade? Dalam film animasi ini, terdapat pula banyak karakter iconic seperti Sonic yang identik dengan game arcade, sehingga membuat suasana film pun lebih menarik. Hilangkan rasa bosan dan bikin waktu luang lebih seru dengan berbagai permainan menarik serta kekinian di sini! 6. Kaze Tachinu 2013 Sumber gambar IMDB Terinspirasi dari seorang desainer aeronautika asal Italia, Caproni, Jiro bermimpi untuk dapat terbang dan membuat kapal cantik sendiri. Karena rabun dekat yang dimilikinya, Jiro tidak bisa menjadi pilot dan memutuskan untuk bergabung dengan perusahaan engineering besar asal Jepang di tahun 1927 dan menjadi desainer pesawat paling ulung dan inovatif sedunia. Merupakan film fiksi biografi dari Jiro Horikoshi, desainer dari pesawat tempur Mitsubishi A5M dan suksesornya Mitsubishi A6M Zero yang digunakan oleh kerajaan Jepang pada perang dunia kedua. Film animasi terbaik ini merupakan film dengan pendapatan kotor tertinggi di Jepang pada tahun 2013. Film dengan judul Inggris “The Wind Rises” ini juga telah memenangkan dan masuk nominasi beberapa penghargaan. 7. Big Hero 6 2014 Sumber gambar Disney Berceritakan tentang Hiro, seorang pemuda cerdas asal San Fransokyo yang akan memasuki universitas favorit di Kota tersebut. Namun, sebuah tragedi mengenaskan terjadi dan menghilangkan nyawa kakak yang disayanginya. Tanpa diketahui, Tadashi, ternyata telah membuat Baymax, sebuah robot perawat, yang kemudian dilanjutkan oleh Hiro. Merasa ada yang janggal, Hiro bersama Baymax pun mengajak Go Go Tamago, Wasabi, Honey Lemon, dan Fred untuk mengungkap misteri yang terjadi dan membuat grup hero bernama “Big Hero 6”. Film ini dibuat berdasarkan tim superhero dari komik Marvel yang juga memiliki nama yang sama. Disutradarai oleh Don Hall, co-direktur Winnie the Pooh, dan Chris Williams, co-directur Bolt, film ini menjadi film animasi ke-54 di Walt Disney Animated Classics Series. Baca Juga 20 Daftar Anime Action Terbaik yang Direkomendasikan Otaku 8. Inside Out 2015 Sumber gambar Disney Tumbuh dewasa tidak selalu berjalan mulus, sama halnya dengan yang dilalui oleh Riley yang baru pindah dari kehidupan Midwestnya ke kehidupan baru di San Fransisco. Sama seperti semua orang, Riley dibimbing oleh emosinya, Joy, Fear, Anger, Disgust, dan Sadness yang tinggal di dalam pikiran Riley. Kehidupan baru yang dilalui oleh Riley membuat emosi yang dimilikinya kesulitan untuk beradaptasi, yang berakibat kekacauan terjadi di dalam pikirannya. Meski begitu, Joy sebagai emosi yang paling penting, tetap berupaya membuat semua menjadi positif. Film animasi terbaik ini mendapatkan review positif dari para kritikus di seluruh dunia, dengan rating di Rotten Tomatoes mencapai 98%. 9. Kimi no Nawa 2016 Sumber gambar IMDB Mitsuha Miyamizu merupakan seorang siswi yang tinggal di daerah pedesaan tradisional, berbeda dengan Taki Tachibana yang tinggal di pusat kota dengan lingkungan yang sudah modern pula. Pada suatu hari, tubuh mereka saling tertukar yang dianggap oleh mereka sebagai mimpi aneh semata. Setelah berkali – kali bertukar tubuh, akhirnya mereka menyadari bahwa itu bukanlah mimpi semata yang membuat keduanya ingin saling mengenal. Tetapi, pertukaran tubuh tersebut ternyata merupakan pertanda yang diberikan oleh Mitsuha kepada Taki untuk mengingatkannya tentang komet yang akan menghujani desa tempat tinggalnya. Namun, ketika pertukaran terakhir, Taki kehilangan semua ingatannya tentang Mitsuha, begitupun sebaliknya. Dengan animasi yang cantik, dan cerita yang membuat penasaran penontonnya, film garapan Makoto Shinkai ini sukses mendapatkan 12 penghargaan di tahun 2016 dan 2017 juga memasuki beberapa nominasi di tahun 2016, 2017 dan 2018. 10. Moana 2016 Sumber gambar Disney Moana Waialiki merupakan seorang pelaut entusias dan putri tunggal kepala suku dalam barisan navigator. Ketika nelayan dari pulaunya tidak bisa mendapatkan ikan dan semua hasil panen gugur, ia menyadari bahwa seorang manusia setengah dewa bernama Maui yang menyebabkannya setelah mengambil hati dari dewi Te Fiti. Satu-satu nya cara untuk memperbaiki kondisi pulaunya adalah dengan membujuk Maui untuk mengembalikan hati Te Fiti, yang membuatnya memulai perjalanan melintasi lautan pasifik untuk mencari manusia setengah dewa yang telah menyebabkan kekacauan di pulaunya. Film animasi berbasis mitologi Polinesia tersebut sukses menggarap 16 penghargaan pada tahun 2016 dan tahun 2017. 11. A Silent Voice 2016 Sumber gambar Eleven Arts Nishimiya merupakan seorang siswi pindahan yang selalu menjadi target bully teman – teman di kelasnya karena ia merupakan seorang tuli. Seorang lelaki bernama Ishida, merupakan teman sekelasnya yang paling sering mengejek dan menjahilinya sehingga membuat Nishimiya lelah dan keluar dari sekolah barunya. Pindahnya Nishimiya tersebut, membuat Ishida tersadar dan memutar balikan hidupnya sehingga perilakunya pun berubah drastis. Takdir pun mempertemukan mereka kembali, dengan Ishida yang meminta permohonan maaf kepada Nishimiya dengan ketulusan hatinya hingga mempelajari bahasa isyarat untuk memperbaiki kondisi hubungan mereka. Film Anime ini berhasil memenangkan dua penghargaan di Tokyo Anime Award 2017 dengan kategori Best Film Award dan Best Screenplay/Original Story. Pada tahun 2018 pun film ini memenangkan penghargaan dari Behind the Voice Actors Awards sebagai BTVA People’s Choice Voice Acting Award. Temukan koleksi Tamiya terlengkap dan original hanya di Tokopedia 12. Coco 2017 Sumber gambar Pixar Tinggal di keluarga yang menentang musik, Miguel tetap berupaya mewujudkan mimpinya untuk menjadi musisi terkenal seperti idolanya, Ernesto de la Cruz. Merasa putus asa, Miguel yang ingin membuktikan bakatnya pun nekat memasuki kuburan Ernesto dan mengambil gitar miliknya. Tanpa disadari, Miguel telah terjerumus ke dalam Land of the Dead yang menakjubkan dan penuh warna. Ketika menjelajahi dunia tersebut, Miguel bertemu dengan seorang penipu bernama Hector, yang kemudian melakukan perjalanan bersama untuk mengetahui cerita sebenarnya di balik keluarga Miguel. Film ini merupakan film animasi terbaik ke-6 yang dirilis oleh Pixar dan meraih penghargaan Annie Award untuk nominasi Best Voice Acting, setelah Toy Story 2, Finding Nemo, The Incredibles, Ratatouille, dan Inside Out. 13. Spider-Man Into the Spider-Verse 2018 Sumber gambar IMDB Seorang pemuda cerdas bernama Miles Morales, pergi bersama pamannya untuk membuat coretan di area Subway. Seusai menyelesaikan karya terbaiknya, Miles yang hendak mengambil gambar tidak menyadari laba – laba radioaktif yang menempel pada smartphone miliknya yang kemudian menyengatnya. Setelah mengalami keanehan dan bertemu Peter Parker, Miles pun menyadari bahwa dirinya telah menjadi Spider-Man. Namun, karena kejahatan Kingpin, Peter Parker pun harus kehilangan nyawanya dan meminta tolong pada Miles untuk menyelesaikan tugasnya. Uji Coba yang dilakukan Kingpin, membuat ruang dimensi tidak stabil dan membawa Spider-Man dari dimensi lain ke dimensi yang sama dengan Miles. Tim yang berisikan Spider-Man multidimensi ini pun bekerja sama untuk menghentikan kejahatan Kingpin dan memperbaiki ruang dimensi. Film yang disutradarai oleh Bob Persichetti, Peter Ramsey dan Rodney Rothman ini mendapat banyak pujian atas animasi, tokoh, cerita, pengisian suara, humor, dan juga musiknya. Film ini juga memenangi Best Animated Feature Film di Golden Globe Awards ke-76 dan masuk ke dalam banyak nominasi. 14. Toy Story 4 2019 Sumber gambar Disney Pemilik baru dari para mainan, Bonnie, seorang balita kecil menambahkan koleksi terbaru dari hasil buatannya sendiri bernama Forky. Forky merupakan mainan spork dengan tangan yang terbuat dari benang, merasa dirinya tidak layak disebut mainan. Forky selalu mencoba untuk pergi meninggalkan Bonnie, namun usahanya selalu digagalkan oleh mainan lain yang mencegahnya. Akan tetapi, pada saat liburan bersama Bonnie dan mainan lain, Forky berhasil melarikan diri ke karnaval yang berisikan banyak mainan baru. Woody yang pergi mencari Porky bertemu kembali dengan teman lamanya sekaligus pujaan hatinya, Bo Peep. Petualangan yang seru pun terjadi antara Woody yang bertemu Bo Peep dan mencari Forky untuk mengajaknya pulang. Film animasi terbaik dari Disney ini berhasil menutup cerita Toy Story dan sukses menjadi film dengan pendapatan kotor tertinggi dari franchise tersebut. Film ini juga memenangkan Critics’ CHoice Movie Award untuk Best Animated Feature dan Producers Guild of America Award untuk Best Animated Motion Pictures.. 15. Demon Slayer Mugen Train 2020 Sumber gambar IMDB Seusai menjalani pelatihan bersama Kocho Shinobu, seorang pilar serangga, Tanjiro kembali mendapatkan misi terbarunya di Kereta Mugen, di mana 40 pendekar Demon Slayer Corps baru saja dihabisi oleh iblis. Bersama adiknya, Nezuko, serta Zenitsu dan Inosuke, Tanjiro bergabung dengan pilar api, Kyojuro Rengoku, salah satu pendekar pedang terkuat. Tanjiro bersama yang lain pun harus berhadapan dengan iblis yang memiliki kekuatan yang mampu membuat orang lain tertidur. Meski baru rilis belum lama ini, Demon Slayer Mugen Train telah sukses melewati film garapan Studio Ghibli berjudul Spirited Away yang menempati peringkat pertama hampir dua puluh tahun lamanya. Baca Juga Dari Gin Tama Hingga Narogami, Inilah 25 Anime Terbaik Sepanjang Masa Bagaimana, Toppers? Apakah film animasi terbaik selama satu dekade di atas sudah kamu tonton dan nikmati? Atau mungkin ada beberapa film animasi lain yang terlewat dan tidak terdapat dalam daftar diatas? Semoga deretan 15 film animasi terbaik selama satu dekade di atas dapat memberikan kamu pilihan film menarik untuk disaksikan, ya! Nonton film animasi terbaik akan semakin asik dengan perlengkapan seperti handphone, tablet, dan televisi untuk kualitas visual terbaik! Jangan lupa tingkatkan juga kualitas audio dengan headphone dan speaker berkualitas terbaik yang dapat kamu beli dengan mudah dan hemat di Tokopedia! Penulis Lazuardi
Sistemkami menemukan 25 jawaban utk pertanyaan TTS film tentang aminasiyang hidup dan bergerak. Kami mengumpulkan soal dan jawaban dari TTS (Teka Teki Silang) populer yang biasa muncul di koran Kompas, Jawa Pos, koran Tempo, dll. Kami memiliki database lebih dari 122 ribu.
The purpose of this study was to assess the development of animated films in Indonesia based on historical studies to determine simultaneously mapping the history Indonesia in the context of world/global animation history. This study also examines the relationship between the histories of Indonesiananimated films with history first entry of the film in Indonesia which began the Dutch colonial era. According to Stephen Cavalier, the world history of animation was divided into five large round starts from the era before 1900 The Origin of Animation to the digital era 1986-2010. Based results of the study, Indonesian animation in the context of five major round of world animation, though have long been in contact with foreign-made films and animation Disney Studio has into Indonesia from the early 20th century the early 1900s, the animation is produced Indonesia has only emerged in the '50s through the vision of a Soekarno, the first President. 1950 in the world of animation history entered the era of transition from gold age of traditional animation/cartoon golden age of cartoons are dominated by studio Disney to the era of television television era. In a review of the history of animation, the era of the '50s travel half a century is the era of the modern world of animation history. Based on the facts the Indonesian animation has actually grown quite long, but the development of animation in Indonesia was very slow when seen in the context of the world animation history. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free 240 HUMANIORA April 2015 240-248 TINJAUAN SINGKAT PERKEMBANGAN ANIMASI INDONESIA DALAM KONTEKS ANIMASI DUNIA Arik Kurnianto Visual Communication Design, School of Design, BINUS University Jln. Syahdan No. 9, Palmerah, Jakarta Barat 11480 arikkurnia ABSTRACT The purpose of this study was to assess the development of animated films in Indonesia based on historical studies to determine simultaneously mapping the history Indonesia in the context of world/global animation history. This study also examines the relationship between the histories of Indonesiananimated films with history first entry of the film in Indonesia which began the Dutch colonial era. According to Stephen Cavalier, the world history of animation was divided into five large round starts from the era before 1900 The Origin of Animation to the digital era 1986-2010. Based results of the study, Indonesian animation in the context of five major round of world animation, though have long been in contact with foreign-made films and animation Disney Studio has into Indonesia from the early 20th century the early 1900s, the animation is produced Indonesia has only emerged in the '50s through the vision of a Soekarno, the first President. 1950 in the world of animation history entered the era of transition from gold age of traditional animation/cartoon golden age of cartoons are dominated by studio Disney to the era of television television era. In a review of the history of animation, the era of the '50s travel half a century is the era of the modern world of animation history. Based on the facts the Indonesian animation has actually grown quite long, but the development of animation in Indonesia was very slow when seen in the context of the world animation history. Keywords film, history, Indonesian, animation ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji perkembangan film animasi di Indonesia berdasarkan kajian historis untuk mengetahui sekaligus memetakan sejarah awal animasi Indonesia dalam konteks animasi dunia global. Penelitian ini juga berusaha mengkaji hubungan antara sejarah film animasi Indonesia dengan sejarah pertama kali masuknya film di Indonesia yang dimulai sejak masa kolonial Belanda. Menurut Stephen Cavalier, animasi dunia dibagi dalam lima babak besar dimulai dari era sebelum 1900 The Origin of Animation hingga era digital 1986 – 2010. Berdasarkan hasil kajian, animasi Indonesia dalam konteks lima babak besar animasi dunia, meskipun telah lama bersentuhan dengan film dan animasi buatan Asing Disney Studio telah masuk ke Indonesia dari awal abad 20 tahun 1900an awal, animasi yang diproduksi Indonesia baru muncul tahun 50an melalui visi seorang Soekarno, Presiden pertama RI. Tahun 1950an dalam pembabakan sejarah animasi dunia masuk pada era peralihan era emas animasi tradisional/kartun golden age of cartoon yang didominasi oleh studio Disney ke era televisi television era.Dalam tinjauan sejarah animasi, era tahun 50an adalah era separuh perjalanan seabad sejarah animasi modern dunia. Berdasarkan fakta tersebut sesungguhnya animasi Indonesia telah berkembang cukup lama, namun perkembangan animasi di Indonesia terasa sangat lambat jika dilihat dalam konteks animasi dunia. Kata kunci film, sejarah, animasi, Indonesia Animasi Indonesia ….. Arik Kurnianto 241 PENDAHULUAN Kata animasi berasal dari kata kerja dalam bahasa latin animare, yang berarti “menghidupkan” atau “memberi nafas” Wright, 2005. Sehingga animasi dapat didefinisikan sebagai upaya untuk menghidupkan atau memberi kesan atau ilusi hidup atau bergerak dari gambar diam atau benda mati. Secara teknis animasi berarti menghidupkan urutan still image gambar tidak bergerak, atau teknik memfilmkan susunan gambar atau model untuk menciptakan rangkaian gerakan ilusi. Pengertian yang menarik dikemukakan oleh Norman McLaren, salah seorang seorang pioneer dalam experimental animation yang mengemukakan bahwa “Animation is not the art of drawing that move, but rather the art of movement that are drawn. What happen betwent each frame more important than what happens on each frame” Solomon dalam Wells, 1998. Jadi animasi dibentuk dari model-model gerakan yang divisualkan secara grafis maupun obyek. Dalam hubungannya dengan realitas dan film berbasis live shot atau live action, menarik untuk menilik apa yang dikemukakan oleh dua orang animator asal Ingris John Halas dan Joy batchelor yang mengemukanan bahwa “If it’s the live-action film job to present physical reality, animated film is concerned with methaphysical reality-not how thing ook, but what they mean” Hoffer dalam Weels, 1998. Pendapat tersebut seolah mengukuhkan konsep ilusi Plato yang berpandangan bahwa realitas yang asli berada dalam pikiran yang merupakan ide bawaan menjadi relevan untuk menjelaskan ilusi dalam animasi. Dengan sudut pandang yang sedikit berbeda dari konsep ideal Plato, ilusi dalam animasi menunjukkan realitas yang ada dalam dunia animasi realitas animasi pada dasarnya adalah kepalsuan, tidak asli, atau simulasi. Namun bentuk simulasi ilusi itu dalam perkembangan terkininya, mampu mensimulasikan realitas lengkap dengan hukum dan aturan yang berlaku pada hukum alam sehingga menciptakan apa yang disebut realitas virtual atau realitas buatan artifisial reality. Bahkan dalam tahap tertentu menciptakan realitas yang melampaui realitas asli yang disimulasikannya hingga terciptalah apa yang disebut dengan realitas virtual yang melampui realitas yang disebut dengan hiper realitas hyper reality. Pada kenyataannya, upaya untuk menghidupkan benda atau gambar mati dalam animasi bukanlah proses yang sederhana. Terutama dalam simulasi realita berbasis animasi proses ilusi hidup merupakan proses yang sangat kompleks, yang menunjukkan bahwa realitas yang tampak sederhana ketika masuk dalam detailnya ternyata sangatlah kompleks. Fenomena seperti itu dapat dipandang sebagai bentuk kompleksitas dalam animasi dari realitas yang jauh lebih kompleks. Ketepatan dan ketelitian mengambil bentuk bentuk sederhana dari realitas yang sangat komplek inilah yang sesungguhnya menjadi tantangan dalam memproduksi sebuah film animasi. Fantasi dan imajinasi yang hadir dan mewujud dalam animasi sekalipun adalah bentuk refleksi yang lebih sederhana daripada realitas atau fenomena alaminya Wells, 1998. Sedangkan menurut pakar semiotika semiotican Yuri Lotman dalam Pikkov, 2010 melihat animasi sebagai sebuah sistem yang spesifik yang memiliki kosa kata sendiri dengan mengatakan; “The animated cartoon is not a variety of the feature cinema but represents a quite independent form of art, with its own artistic language, opposed in many ways to the language of the feature cinema or the documentary”. Lebih jauh menurut Lotman dalam Pikkov, 2010, “The basic property of the language of animation is that it operates with a sign of a sign”. Namun dalam perkembanganya pengertian animasi mengalami perubahan atau pergeseran makna. Dalam catatan sejarawan animasi Giannalberto Bendazzi menyebutkan bahwa; “between about 1895 and 1910 the term animated was applied to things that today are called live action, which we often group in a distinctly different category. At that time, “animated photography” was the commonterm, and a little later the equally rudimentary phrases moving picture ormotion picture came into use’ Bendazzi, 2007. Berdasarkan tinjauan sejarah, film animasi telah berkembang pesat meskipun baru satu abad usianya. Yaitu sejak film animasi pendek dengan teknik stop motion pertama di dunia yang dibuat oleh Arthur Melbourne-Cooper yang berjudul Matches An Apeal pada tahun 1899, yang dilanjutkan dengan animasi berbasis gambar hand drawn animation pertama yang dibuat oleh seorang kartunis Amerika James Struat Blacton yang berjudul Humorous Phases of Funny Faces pada tahun 1906. Sedangkan film animasi panjang feature pertama yang tercatat dalam sejarah adalah animasi siluet Adventures of 242 HUMANIORA April 2015 240-248 Prince Achmed yang diproduksi oleh Lotte Reiniger dari Jerman pada tahun 1926. Animasi kemudian dikenal diseluruh dunia dan menjadi industri besar yang menandai era emas animasi tradisional golden age of animation, di mana puncaknya terutama berkat ketekunan dan kerja keras Walt Disney dan timnya dengan memproduksi film animasi panjang berwarna pertama di dunia pada tahun 1937 yang berjudul Snow White and Seven Dwarft. Dari teknik, visual, cerita, media, dan teknologi yang sederhana di awal tahun 1900an berkembang menjadi bentuk yang lebih kompleks di era Disney. Bentuk dan kompleksitas animasi terus bertambah terutama setelah ditemukanya televisi sebagai media elektronik baru pada tahun 50an yang menandai era baru dalam animasi yang disebut dengan era animasi televisi. Media baru ini menjadi medium bagi animasi terutama animasi serial yang mencapai puncak kejayaannya hingga akhir tahun 70an. Puncak kompleksitas berikutnya adalah setelah ditemukan teknologi digital yang lebih maju pada tahun 80an. Namun dampaknya baru terasa setalah 10 tahun kemudian tahun 90an terutama melalui visual effect pada film seperti Terminator, Forest Gump, dll. Hingga awal puncaknya yang ditandai dengan dirilisnya film animasi panjang 3 dimensi pertama didunia “Toy Story” pada tahun 1995 oleh studio animasi Toy Story dianggap sebagai tonggak baru film animasi tiga dimensi di era digital. Maka hingga saat ini, bentuk, media, industri, teknologi, cerita, dsb dalam film animasi telah mengalami perubahan yang sangat luar biasa jika dibandingkan dengan awal film animasi pertama diciptakan. Animasi muthakir di era digital animasi global termasuk yang hybrid dengan film live shot seperti Lord of the Ring, Transformer, Narnia, The Hobbit, dan animasi 3d seperti Madgaskar, Finding Nemo, Cars, Toy Story 3, Monster Inc, Sherk, Ice Age, Brave, dsb, yang rilis hampir sepanjang tahun adalah bentuk kompleksitas animasi yang sudah jauh melampaui era-era sebelumnya, baik dari sisi bentuk/rupa, gerak animasi, teknologi, media, cerita, dsb. Kompleksitas yang menonjol terutama mewujud pada detail dan gerak yang melampui realisme hyperrelisms yang memungkinkan segala fantasi, cerita, dan imajinasi visual yang tidak bisa diwujudkan di era-era sebelumnya kini menjadi nyata dan seolah hadir dalam realita berkat hadirnya teknologi digital. Dalam hubungannya dengan film, Indonesia telah lama mengenal dan bersentuhan dengan film. Dalam catatan Biran 2009 film telah masuk dan dikenal di Indonesia sejak awal abad 20. Terbukti dengan keberadaan beberapa bioskop terutama di Batavia sebagai ibukota Indonesia masa kolonial Belanda. Lalu bagaimana dengan animasi? Jika menilik perkembangan animasi dunia sejak masa awal kemunculannya pada awal abad 20 hingga kini, maka muncul pertanyaan-pertanyaan mendasar. Mulai dari pertanyaan mengenai bagaimana sejarah perkembangan animasi di Indonesia serta bagaimana peran dan kontribusi animasi Indonesia dalam sejarah animasi dunia. Menurut Cavalier 2010 tidak satupun karya dan nama animasi Indonesia disebut. Apakah memang tidak ada kontribusi animasi Indonesia dalam sejarah animasi dunia? Lalu, bagaimana dengan sejarah animasi di Indonesia sendiri? Sudahkah ada kajian sejarah yang dalam dan komprehensif yang berusaha meninjau dengan teliti perkembangan animasi Indonesia? Ternyata belum ada yang menulis atau meneliti dengan serius mengenai animasi di Indonesia, yang ada hanya tinjauan singkat animasi Indonesia tanpa proses kajian sejarah yang mendalam. Tulisan atau kajian singkat tersebut banyak muncul di internet lebih sebagai tulisan pribadi atau opini penulis. Ketiadaan penelitian sejarah tersebut juga menyingkap kenyataan akan kajian animasi yang kurang di Indonesia dan kontribusi yang rendah terutama dari para akademisi terhadap sejarah perkembangan animasi Indonesia. Hal tersebut masih ditambah dengan ketiadaan base data yang akurat yang mendokumentasikan karya animasi yang dibuat oleh para animator Indonesia. Dengan latar belakang di atas, dan melihat perkembangan animasi Indonesia yang belum pernah mapan dan mencapai kejayaan layaknya medium seni yang lain sepeti film dan komik pada tahun 70 hingga 80an, dan kebangkitan kembali komik dan film di tahun 2000an. Juga melihat realitas yang harus dibuktikan melalui kajian sejarah bahwa animasi Indonesia berkembang tanpa arah dan tujuan dan lebih bersifat chaotic dan tidak menjadi bagian penting dalam industri dan pendidikan di tanah air hingga era reformasi. Sedangkan menurut Prakosa 2010, Indonesia melalui Dukut Hendronoto atas visi Soekarno telah membuat animasi pertama berjudul Si Doel Memilih pada tahun 1955. Artinya Indonesia telah lebih dari setengah abad lampau telah bisa memproduksi animasi sendiri. Ini menjadi ironis jika dibandingkan dengan negeri jiran Malaysia yang popular dengan animasi Upin Ipin, mereka baru merilis animasi Animasi Indonesia ….. Arik Kurnianto 243 pertama tahun 1983, sebuah animasi kartun berjudul Hikayat Sang Kancil produksi Film Negara Malaysia FNM Harun, 2008. Maka, kajian sejarah animasi Indonesia sangat penting, terutama untuk memetakan sekaligus mendokumentasikan sekaligus melakukan kajian atas karya animasi yang pernah dibuat atau diproduksi oleh para kreator animasi Indonesia. Namun penelitian sejarah ini tidak terbatas pada karya animasi yang dibuat oleh anak bangsa, namun lebih luas dan jauh lagi berusaha mengkaji perkembangan animasi di Indonesia dalam konteks sejarah animasi global. Sebab pada kenyataannya animasi yang ada di Indonesia masih didominasi oleh animasi luar terutama animasi buatan Amerika dan Jepang, dan belakangan oleh Korea Selatan dan Malaysia. Namun yang harus disadari dalam mengkaji sejarah, khususnya sejarah animasi seperti yang dikemukakan oleh Linsenmaier 2008, “There is a qualitative difference between animation films made in the past, by living people, for their own purposes, and interpretations advanced about those films by scholars living at a later date”. Argumentasi Linsenmaier terutama untuk masalah interpreatasi sejarah yang bisa sangat berbeda karena perkembangan pemikiran terutama setelah postmodernisme terkait sumber primer dan sumber sekunder dalam riset sejarah yang harus memperhatikan konteks di mana peristiwa sejarah tersebut berlangsung. METODE Menurut Sachari 2005, kajian historis terutama dalam desain terbagi atas dua kelompok yaitu 1 Tinjauan historis suatu karya atau kegiatan desain tertentu, 2 Tinjauan sejarah desain. Lebih lanjut menurut Sachari dalam meninjau suatu karya secara historis, metode-metode penelitian sejarah dapat diadopsi sebagai rujukan utama untuk menyusun peta perkembangan satu jenis desain tertentu, ataupun untuk mengamati fenomena berbagai jenis desain dalam satu kurun waktu tertentu. Sedangkan dalam meninjau satu karya sejarah desain dapat dicermati perubahan-perubahan serta unsur-unsur luar yang mempengaruhi, untuk kemudian menggagas proyeksinya ke depan. Sedangkan model kajian historis desain dapat didekati berdasarkan penggalan waktu yang dinilai sebagai momentum peristiwa penting tertentu yang mendasari dinamika budaya ataupun peradaban selanjutnya. Dapat pula berdasarkan falsafah yang amat berpengaruh pada suatu periode tertentu, ataupun merupakan penggalan hal penting yang dapat berpengaruh pada perubahan-perubahan di kemudian hari. Tinjauan desain memang tidak digunakan untuk menyusun sejarah, melainkan mengamati sejarah satu objek secara kritis agar kemudian dapat memberikan masukan koreksi, analisis ataupun mendeskripsikan penggalan-penggalan sejarah tertentu yang bermakna bagi kajian ilmu desain. Berdasarkan uraian di atas, fokus penelitian ini adalah mengkaji sejarah perkembangan animasi Indonesia dalam konteks animasi dunia. Sebagai penelitian pendahuluan, penelitian ini akan dilanjutkan dengan penelitian sejarah yang lebih mendalam. Penelitian ini masih terbatas menggunakan metode kajian pustaka sebagai metode pengumpulan data, yaitu dengan melakuan kajian pustaka dari sumber-sumber pustaka yang relevan. Selanjutnya data tersebut akan diuraikan dan dianalisis secara deskriptif untuk melihat hubungan dan perbandingan posisi sejarah animasi Indonesia dalam konteks animasi dunia. HASIL DAN PEMBAHASAN Lima Babak Animasi Dunia Cavalier 2011 membagi sejarah animasi dunia ke dalam lima babak besar yang masingmasing babak memiliki penandanya masing-masing yang ia sajikan secara kronologis. Lima babak tersebut dimulai sebelum tahun 1900 atau Pre-1900 The origin of Animation. Ini adalah era animasi sebelum film dan kamera serta proyektor modern ditemukan. Dimulai sejak ditemukan gambar sekuensial di dinding-dinding gua di masa pra sejarah, hingga penemuan dan eksperimentasi mainan optik dan 244 HUMANIORA April 2015 240-248 beragam alat yang dipicu oleh publikasi oleh Peter Roger pada tahun 1824 berjudul; The Persistence of Vision Regard to Moving Object. Penemuan tersebut antara lain seperti Traumatrope 1825 oleh seorang fisikawan asal Inggris, John Airton Paris, Phenakitiscope 1831 oleh Josept Plateau asal Belgia, Daedalum 1834 oleh William Horner asal Inggris yang kemudian dikembangkan oleh William F Lincoln menjadi Zoetrope pada tahun 1860, hingga penemuan praxinoscope di akhir abad 19 oleh Charles Emile Reyanud di Perancis tahun 1877. Babak berikutnya dimulai tahun 1900-1927 Film Animation The Era of Experimentation. Ini adalah era awal cinema yang dimulai sejak tahun 1895 setelah Lumire Brothers memperkenalkan alat Cinematographe di Perancis. Eksperimentasi gerak dan teknik serta sinematrografi awal film animasi berlangsung di era ini. Era yang juga terkenal dengan silent film era berkembang dari Eropa hingga Amerika Serikat. Film animasi pertama dengan teknik stop frame dibuat oleh orang Inggris bernama Arthur Melbourne Cooper pada tahun 1899 berjudul Matches An Appeal, hingga animasi panjang pertama feature animation oleh Lotte Reiniger di Jerman berjudul The Adventure of Prince Achmed. Di Amerika, Walt Disney, Emili Cohl, hingga Edison termasuk generasi pertama yang mewarnai perkembangan film animasi di negaranya hingga mendunia. Babak ketiga tahun 1928-1957 Film Animation The Golden Age of Cartoon. Ini adalah era emas animasi kartun, baik pencapaian secara komersial, teknikal, maupun artistik. Era ini sering didentikkan dengan era Disney karena di era ini Disney mendominasi animasi dunia yang diawali dengan kesuksesan Steamboat Willie yang melambungkan karakter utamanya; Mickey Mouse. Hingga animasi panjang berwarna pertama di dunia yang monumental Snow White and the Seven Dwarfs tahun 1937. Namun di era ini juga bermunculan kreator dan animator dengan karya-karya animasianimasi kartun yang populer selain Walt Disney seperti James Stuart Blackton, Otto Mesmer, Pat Sullivan, Fleicher Brother, Lotte Reiniger, dll. Babak ke empat tahun 1958-1985 The Televison Age. Animasi era televisi dimulai sejak tahun 1958 ketika medium elektronik baru bernama televisi mulai menggeser dominasi layar lebar di bioskop sebagai medium baru untuk menikmati film animasi. Animasi hadir di rumah-rumah dan mulai diproduksi secara serial dan kontinyu. Selain serial animasi juga merambah iklan komersial di televisi. Di era ini, animasi jepang yang terkenal dengan anime mulai mendominasi dunia melalui serial animasi yang dianggap mampu menyaingi dominasi Amerika Serikat dalam industri animasi dunia. Babak ke lima dimulai tahun 1986-2010 The Digital Dawn. Penemuan teknologi digital turut mempengaruhi perkembangan animasi dalam banyak aspek. Kemampuan teknologi digital yang mampu menghadirkan visual yang photo realistik menjadi kekuatan animasi era ini. Banyak hal terutama dari aspek produksi yang berubah dari era sebelumnya setelah kemunculan teknologi digital. Penanda besar era ini adalah dirilisnya animasi 3D panjang pertama Toy Story oleh studio Pixar pada tahun 1995 setelah melakukan riset dan produksi sejak tahun 1987. Setelah itu laju animasi digital tak terbendung hingga kini. Animasi Indonesia dalam Lima Babak Animasi Dunia Animasi Indonsia dapat dilihat dari tiga sudut pandang, yaitu animasi yang ada di Indonesia, animasi yang dibuat di Indonesia, dan animasi yang sepenuhnya dibuat oleh orang Indonesia. Dalam sudut pandang pertama, meskipun belum bisa dinikmati secara luas, animasi telah dikenal di Indonesia sejak tahun 1933 atau masa menjelang periode akhir era kolonial di Indonesia, banyak koran lokal yang memuat iklan film animasi Walt Disney. Menurut Prakosa 2010 Sejarah Animasi modern Indonesia sendiri dimulai pada tahun 1955, yaitu ketika Presiden Soekarno yang sangat menghargai seni melakukan kunjungan resmi ke Amerika Serikat dan menyempatkan berkunjung di Disneyland dan disambut sendiri oleh Walt tercatat sebagai presiden pertama yang berkunjung ke Disneyland. Setelah pulang ke tanah air Soekarno mengirim seorang seniman bernama Dukut Hendronoto Pak Ook untuk belajar animasi di studio Disney. Setelah belajar selama 3 bulan, ia kembali ke Indonesia dan membuat film animasi pertama bernama Si Doel Memilih. Film animasi dua dimensi tentang kampanye pemilihan umum pertama di Indonesia itu menjadi tonggak dimulainya animasi modern di negeri ini. Dengan demikian, dalam Animasi Indonesia ….. Arik Kurnianto 245 konteks animasi dunia, animasi Indonesia dimulai di masa transisi era emas animasi tradisonal atau animasi kartun the golden age of cartoon tahun 1928-1957, ke era televise television era tahun 1958-1985. Di mana di Indonesia TVRI Televisi Republik Indonesia mengawali siarannya pada tahun 1963. Namun sayang sekali, animasi yang dianggap animasi Indonesia pertama tersebut tidak dapat dilacak dokumentasinya, sehingga animasi pertama ini masih menjadi kontroversi tentang kebenaran sejarahnya, sehingga perlu dilakukan riset lanjutan untuk menelusuri jejak sejarah ke pihakpihak terkait untuk membuktikan kebenaranya. Selanjutnya pada tahun 1963 Pak Ook hijrah ke TVRI dan mengembangkan animasi disana dalam salah satu program namun kemudian program itu dilarang karena dianggap terlalu konsumtif. Di tahun tersebut TVRI merupakan stasiun TV satu-satunya di Indonesia. Stasiun ini juga sudah memulai menayangkan film-film yang dibuat oleh Walt Disney dan Hanna-Barbera, sekitar tahun 1970. Pada masa yang sama, lahir juga kebijakan baru tentang penayangan iklan di TVRI yang kemudian melahirkan program Mana Suka Siaran Niaga. Saat itulah film animasi iklan nasional lahir, yang memberikan gambaran nyata tentang keadaan industri film animasi yang tidak bisa lepas dari pertumbuhan televisi. Pada tahun 1972 muncul beberapa film animasi yang dibuat oleh Drs. Suyadi Di kenal sebagai Pak Raden di sebuah lembaga bernama Training Aid Center TAC, lembaga di bawah UNICEF yang berada di Jalan Surapati. Drs. Suyadi membuat satu tim yang membuat beberapa film, salah satunya adalah Film Edukasi tentang Keluarga Berencana yang dibuat bersama Prof. Dr. RM. Sularko, salah satu dokter gigi yang menjadi ketua Federasi Perkumpulan Seni Foto Indonesia FPSI. Pada tahun 1972 juga berdiri studio animasi pertama di Jakarta bernama Anima Indah yang didirikan oleh seorang warga Amerika bernama Lateef Keele. Anima Indah termasuk yang mempelopori animasi di Indonesia karena menyekolahkan krunya di Inggris, Jepang, Amerika dan lain-lain. Anima Indah berkembang dengan baik, namun lebih banyak berkembang di bidang periklanan. Di tahun 70an, banyak film dibuat menggunakan kamera seluloid 8mm. Maraknya penggunaan kamera untuk membuat film tersebut, akhirnya menjadi penggagas adanya festival film. di festival film itu juga ada beberapa film animasi seperti; Batu Setahun, Trondolo, Timun Mas yang disutradarai Suryadi alias Pak Raden. Dengan demikian, di awal era televisi hingga akhir tahun 70an inilah animasi Indonesia mulai berkembang, terutama untuk periklanan. Dalam konteks animasi dunia, tahun 60an hingga 70an, Disney yang pada era sebelumnya tergolong produktif dalam memprodusi animasi layar lebar, begitu di era televisi sudah mulai jarang memproduksi animasi layar lebar lagi dan mulai masuk ke industri animasi televisi mengikuti sukses UPA, MGM, Hanna-Barbera, Fleischer Brothers, dsb yang telah terlebih dahulu sukses memanfaatkan medium baru tersebut. Era tahun 80an ditandai sebagai tahun maraknya animasi Indonesia, antara lain melalui film animasi Rimba Si Anak Angkasa yang disutradarai oleh Wagiono Sunarto dan dibuat atas kolaborasi ulangan Si Huma yang diproduksi oleh PPFN dan merupakan animasi untuk serial TV. Pada tahun1980-1990an lahirlah beberapa studio animasi seperti Asiana Wang Animation yang bekerjasama dengan Wang Film Animation, Evergreen, Marsa Juwita Indah, Red Rocket Animation Studio di Bandung, Bening Studio di Yogyakarta dan Tegal Kartun di Tegal. Dalam konteks sejarah animasi dunia, pada tahun 80an di beberapa negara khususnya Amerika telah mulai mengembangkan animasi digital terutama yang dipelopori oleh kalangan peneliti dari universitas yang bekerjasama dengan antara lain ILM, dan Pixar Studio. Beberapa animasi pendek dan visual efek sederhana telah muncul diera ini dan sebagian dipakai dalam beberapa film. Tron adalah salah film yang satu pionir pada tahun 80an yang menggunakan visual efek animasi dalam beberapa adegan filmnya. Pada era tahun 90an sudah banyak bertaburan berbagai film animasi meskipun tetap belum dikenal luas oleh publik tanah air, diantaranya Legenda Buriswara, Nariswandi Piliang, Satria Nusantara yang kala itu masih menggunakan kamera film seluloid 35 mm. Kemudian ada serial Hela, Heli, Helo yang merupakan film animasi 3D pertama yang di buat di Surabaya. Tahun 1998 mulai bermunculan film-film animasi yang berbasis cerita rakyat seperti Bawang Merah dan Bawang Putih, Timun Mas dan petualangan si Kancil. Dan pada era 90-an ini banyak terdapat animator lokal yang menggarap animasi terkenal dari negara Jepang seperti Doraemon dan Pocket Monster. Pada tahun 90an setelah lahirnya televisi swasta di Indonesia animasi Jepang mulai mendominasi program animasi televisi dan mampu 246 HUMANIORA April 2015 240-248 bersaing dengan animasi buatan Amerika. Pada tahun 90an muncul beberapa film animasi layar lebar fenomenal produksi Disney seperti Beauty and the Beast 1991, Alladin 1992, The Lion King 1994, Hingga animasi panjang 3D komputer pertama produksi Pixar, Toy Story 1995. Menyusul kemudian film animasi Disney yang lain seperti Hercules 1997, Mulan 1998, hingga Tarzan 1999, Studio Pixar di akhir 90an atau tepatnya tahun 1999 kembali merilis Toy Story 2. Film-film tersebut mendapatkan respon luar biasa dari penonton di seluruh dunia. Animasi telah menjadi produk global yang tidak kalah bersaing dengan jenis film yang lain. Selanjutnya pada milenium baru, dengan semakin mudahnya akses teknologi digital, banyak sekali bermunculan studio-studio animasi kecil dan komunitas animasi di Indonesia. Di antara sekian banyak studio animasi yang terdapat di Indonesia, Red Rocket Animation termasuk yang paling produktif. Pada tahun 2000 Red Rocket memproduksi beberapa serial animasi TV seperti Dongeng Aku dan Kau, Klilip dan Puteri Rembulan, Mengapa Domba Bertanduk dan Berbuntut Pendek, Si Kurus dan Si Macan. Pada masa ini serial animasi cukup popular karena sudah menggabungkan 2D animasi dengan 3D animasi. Mulai bangkit dan muncul animasi komputer di Indonesia juga tidak lepas dari komunitas dan forum antara lain indoCG, Animator forum, komunitas blender, dsb sejak awal tahun 2000an. Juga muncul lembaga-lembaga study komputer grafis dan animasi antara lain Digital Studio dan Hello Motion yang ikut mendukung perkembangan animasi di Indonesia dari aspek formal akademik. Lalu pada tahun 2003, serial 3D animasi merambah ke layar lebar di antaranya adalah Janus Perajurit Terakhir. Janus adalah animasi hibrid yang mengkombinasikan antara live shot dengan animasi. Film ini oleh beberapa kalangan dianggap sebagai milestone penting dalam perkembangan animasi khususnya animasi layar lebar Indonesia pertama. Pada 7 Mei 2004, hadir film 3D animasi berdurasi panjang full animation buatan Indonesia sekitar 60 menit yaitu Homeland yang ceritanya diolah Studio Kasatmata bersama Visi Anak Bangsa. Film ini berkisah soal petulangan seorang bocah bernama Bumi yang berusaha menemukan tempat tinggalnya di dunia imajiner bernama ini digarap selama satu tahun di bawah payung Studio Kasatmata di Jogjakarta. Walaupun film ini kurang meraih sukses, dan masih minim secara kualitas, tapi menjadi babak baru bagi dunia peranimasian di bumi Nusantara. Meskipun demikian, dalam konteks film 3D animasi panjang dunia, film ini muncul hampir 9 tahun setelah film animasi 3D panjang pertama Toy Story yang rilis pada tahun 1995. Sedangkan pada tahun 2004 di saat Homeland rilis, film-film animasi produksi Pixar telah mampu menampilkan simulasi yang jauh lebih kompleks dari film pertama mereka Toy Story, salah satunya melalui film yang sangat fenomenal Finding Nemo yang mampu mensimulasikan air dan gerakan ikan yang sangat realistik bahkan surealistik. Sebelumnya pada tahun 2001 juga muncul animasi CGI fenomenal Final Fantasy produksi Sony Pictures yang meskipun gagal secara penjualan namun dianggap sebagai tonggak kedua animasi CGI setelah Toy Story pada tahun 1995. Selanjutnya, pada tahun 2008, Indonesia berhasil membuat film animasi 3D pertama yang ditayangkan di layar lebar dan juga sudah berhasil Go Internasional didistribusikan ke berbagai negara mulai dari Singapura, Korea, dan Rusia. Film animasi yang berjudul Meraih Mimpi tersebut diproduksi Infinite Frameworks IFW, studio animasi yang berpusat di Batam. Film ini merupakan adapatasi dari buku karya Minfung Ho berjudul Sing to The Dawn. Buku tersebut bercerita tentang kakak beradik yang berusaha melindungi tempat tinggal mereka dari kontraktor yang jahat. IFW membuat adapatasi buku Minfung Ho tersebut atas permintaan pemerintah Singapura yang ingin buku wajib baca di beberapa SD di Singapura tersebut dibuatkan filmnya. Begitu mendapat tawaran, IFW langsung memulai pengerjaan film Sing to The tahun yang sama 2008 animasi Meraih Mimpi harus bersaing dengan beberapa film animasi layar lebar terutama produksi Amerika antara lain Kungfu Panda produksi Dreamworks animation, Wall-E produksi Pixar, dan Bolt produksi Disney yang sangat popular pada saat itu. Animasi Indonesia ….. Arik Kurnianto 247 KESIMPULAN Jika dilihat dalam konteks film layar lebar berdasarkan aspek produksi, animasi adalah medium yang kompleks dan mahal. Maka wajar jika perkembangan animasi di Indonesia dalam konteks global tergolong sangat lambat, meskipun persinggungan dengan dunia film dan animasi telah berlangsung cukup lama di negeri ini. Bahkan jika dilihat dari sejarah film sebagai medium animasi, perkembangan awal film di Indonesia bisa dikatakan sama dengan awal perkembangan film dunia dan telah berlangsung semenjak era kolonial Belanda awal abad 20. Perkembangan film animasi Indonesia sempat menemukan momentum di awal era televisi, namun meredup kembali di tahun 80an hingga 90an, di mana pada saat itu animasi di Indonesia banyak didominasi oleh animasi luar terutama Jepang dan Amerika. Perkembangan animasi Indonesia selanjutnya menemukan momentumnya lagi di era digital meskipun terlambat hampir 10 tahun lamanya jika dilihat dalam konteks perkembangan animasi dunia global, baik secara bentuk maupun teknologi. DAFTAR PUSTAKA Bendazzi, G. 2007. Defining animation-a proposal.” PehlĂdka animovanĂ©ho filmu/Festival of Film Animation. Kon texty/Con texts. Diakses pada 24 July 2014 dari Biran, M. Y. 2009. Sejarah Film; 1900 – 1950. Depok Komunitas bambu. Cavalier, S. 2011. The World History of Animation. California University of California Press. Harun, A., Rahim, R. Abd. 2008. Analyzing the First Malaysian Animated Film Hikayat Sang Kancil. Malaysia Faculty of Art & Design Universiti Teknologi MARA Shah Alam. Linsenmaier, T. 2008. Why animation historiography? Journal of Animation Studies, 3, California Institute of the Arts. Pikkov, U. 2010. Animashopy; Theoretical Writings on the Animated Film, Estonia Estonian Academy of Arts. Prakosa, G. 2010. Animasi Pengetahuan Dasar Film Animasi Indonesia, Jakarta Yayasan Visual Indonesia Nalar. Sachari, A. 2005. Pengantar Metodologi Penelitian Budaya Rupa; Desain, Arsitektur, Seni Rupa, dan Kriya. Jakarta Penerbit Erlangga. Wells, Paul 1998. Understanding Animation. London Routledge. Wright, J. A. 2005. Animation Writing and Development from Script Development to Pitch, Burlington Elsevier. ... In the 1980-1990s several animation studios were born such as Asiana Wang Animation, Evergreen, Marsa Juwita Indah, Red Rocket Animation Studio in Bandung, Bening Studio in Yogyakarta and Tegal Cartoons in Tegal. Kurnianto, 2015 Although Indonesian animation industry seems to have been started early since 1972 the Indonesia animation industry in 90s era is still in its Introduction phase, there are several indicators that show that the introduction phase applied for the Indonesian animation industry in 1970-1990s. The indicators include The novelty of the technology, limited competition because only a few firms enter the industry, small scale of production, high costs and low quality product, uncertainty in the market and low profit due to high risk. ...... From Asosiasi Industri Animasi Indonesia, 71 intellectual properties IPs content identified showed only 20 that are already been produced and released, in this period the product quality do improved compared to the 90s era but still doesn't catch up with the competitor from American major studios. According to Kurnianto, 2015"Homeland came about in 2004 as the first 3D animated feature film from Indonesia, the 60-minute long animated feature film was produced and co produced by Kasatmata studio with Visi Anak Bangsa ,in the end it did not survive against advanced Pixar animation studio Finding Nemo which technologically way more advanced ,Finding Nemo already use technology able to simulate water and fish movements that are very realistic even surreal. Still according to Kurnianto, 2015 In 2008 "Meraih mimpi a feature animated film made in Batam Indonesia must admit defeat after competing with several feature There's no data found that suggested that the feature animation with local content IPs produced during this period of 2000 -2019 are successful, in fact all of the feature animated films was a flop. ...... According to Kurnianto, 2015"Homeland came about in 2004 as the first 3D animated feature film from Indonesia, the 60-minute long animated feature film was produced and co produced by Kasatmata studio with Visi Anak Bangsa ,in the end it did not survive against advanced Pixar animation studio Finding Nemo which technologically way more advanced ,Finding Nemo already use technology able to simulate water and fish movements that are very realistic even surreal. Still according to Kurnianto, 2015 In 2008 "Meraih mimpi a feature animated film made in Batam Indonesia must admit defeat after competing with several feature There's no data found that suggested that the feature animation with local content IPs produced during this period of 2000 -2019 are successful, in fact all of the feature animated films was a flop. For examples the knight Kris was produced for Rp 18 billion and 3 years in the making it was considered the most expensive feature film in Indonesia even for animated feature film, Knight Kris's budget is almost double the price of Indonesian live-action films, which on average are under Rp. 9 billion. ...Hario SasongkoCreative industry is no doubt has great potential role in economic development and the animation industry is one of the creative industries that have attracted business concern with the increasing numbers of intellectual properties IPs for local content and have the potential for development as the identity of the Indonesian nation. The study aim to address the position of Indonesia animation industry in the phases of the industry life-cycle, analyze the barriers that hinder the development process using qualitative approach to forecast the future of the industry and discussing expectations that should be achieved.... Upaya menghidupkan gambar mati lewat animasi bukanlah proses yang sederhana Kurnianto, 2015 dan dipandang sebagai kompleksitas animasi dari realitas. ...... Dalam jurnalnya tentang sejarah animasi dunia, Kurnianto 2015 melihat penemuan teknologi digital mempengaruhi perkembangan animasi dalam banyak aspek terutama saat menghadirkan animasi 3D dalam bentuk film berdurasi panjang. Selain teknologi, karakter dalam animasi berkembang dengan mulai menghadirkan karakter selain makhluk hidup, seperti sel-sel emosional mewakili perasaan yang terpusat otak manusia. ...... Animasi adalah medium yang kompleks dan mahal Kurnianto, 2015 Jin, 2019a. ...Prima VirginiaAnimasi tidak lagi sekedar menampilkan karikatur lucu berteknologi 3D, tapi juga karakter yang biasanya sulit dilihat kasat mata, yakni Emotional Intelligence atau kecerdasan emosional yang digambarkan di film animasi Inside Out dan drama Korea Selatan Yumi’s Cells. Karakter animasi kecerdasan emosional yang menghuni otak manusia mampu divisualisasikan saling berkomunikasi dan berinteraksi sehingga merepresentasikan konsep teori Interaksionisme Simbolik. Penelitian kualitatif dengan pendekatan analisis percakapan ini menawarkan hal baru tentang hubungan dan urutan proses terbentuknya komunikasi interaksionisme simbolik dari tiga konsep dalam teori interaksionisme simbolik dari dua versi yakni George Herbert Mead dan Herbert Blummer melalui interaksi karakter animasi dalam film Inside Out dan drama Yumi’s Cells. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakter animasi sel kecerdasan emosional yang digambarkan pada film Inside Out dan drama Yumi’s Cells mampu mendominasi representasi konsep interaksionis simbolik dengan memberikan visualisasi perasan dan emosi. Animation is not only about the presentation of 3D caricatures but also about something beyond the scope of aesthetics, such as Emotional Intelligence which is portrayed in the animated film Inside Out and South Korean drama series Yumi’s Cells. The animated emotional intelligence characters who lives inside the human brain’ are visualized as communicating and interacting with each other, representing the concept of Symbolic Interactionism Theory. This qualitative research, with a conversation analysis approach, offered a new point about the relationship and sequence process in the formation of three concepts in symbolic interactionism theory from George Herbert Mead and Herbert Blummer through the interactions of the animated characters in the film Inside Out and drama Yumi’s Cells. The results of the study showed that the characters of animated cells with emotional intelligence in the animated films Inside Out and Yumi's Cells could dominate the representation of the symbolic interactionist concepts by visualizing emotions and feelings.... Perihal ini juga dijelaskan oleh Wikayanto 2018, dimana dalam pembuatan karya animasi para animator di Indonesia umumnya lebih sering dipengaruhi oleh visualisasi dari animasi asing, yakni animasi Jepang ataupun animasi Amerika. Menurut Kurnianto 2015, perkembangan animasi Indonesia bisa dikatakan terlambat selama hampir 10 tahun lamanya. Selain itu, tayangan animasi di Indonesia sejak awal kemunculannya masih lebih banyak didominasi oleh produk-produk asing yang juga sempat menurunkan citra karya animasi Indonesia. ...Cintya Dwi HastutiIrfansyah Irfansyah Hafiz Aziz AhmadIndustri animasi di Indonesia saat ini berkembangan dengan positif, dimana produksinya kian meningkat dari tahun ke tahun. Berbagai macam gaya gambar telah banyak dieksplorasi dan diterapkan pada animasi Indonesia. Apalagi dengan semakin baiknya kualitas animasi dunia, secara tidak langsung juga ikut mendorong para animator Indonesia untuk berimprovisasi dan terus mengembangkan kreativitas melalui karyanya. Dalam proses perkembangannya, popularitas animasi Jepang ternyata juga ikut membawa pengaruh yang signifikan terhadap pembentukan karya film animasi Indonesia. Sejak pertama kali animasi Battle of Surabaya diperkenalkan secara luas kepada masyarakat, berbagai spekulasi muncul mengenai adanya adaptasi visual Jepang didalamnya. Tujuan dari penelitian adalah untuk mengkaji lebih dalam mengenai pengaruh adaptasi Bahasa Visual Jepang dalam film animasi Indonesia, Battle of Surabaya. Untuk mendapatkan hasil yang sesuai, maka metode yang digunakan adalah studi kasus pada animasi Battle of Surabaya dengan cara kualitatif deskriptif yang dikaitkan dengan teori Bahasa Visual Jepang. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bentuk dedikasi ilmiah mengenai animasi Indonesia, serta sebagai bahan evaluasi untuk para animator Indonesia dalam mengeksplorasi dan mempertimbangkan penerapan visualisasi animasi... These discoveries include Traumatrope 1825 by an English physicist, John Airton Paris, Phenakitiscope 1831 by Josept Plateau from Belgium, Daedalum 1834 by William Horner from England which was later developed by William F Lincoln to become Zoetrope in 1860, until the discovery of the praxinoscope at the end of the 19th century by Charles Emile Reyanud in France in 1877. In this phase, humans are not familiar with digital technology in animation, still looking for the right tool to create moving images Kurnianto, 2015. Humans, act as inventors of animation technology tools, and use these tools to bring ideas to moving images. ... Ferric LimanoHumanism is a term in intellectual history that is often used in the fields of philosophy, education and literature. In classical greek times, this humanism manifested itself in paideia, a classical greek education system that was intended to translate the vision of the ideal human being. However, this classical Greek perspective departs from a purely natural view of humans. So, humans and education are like two sides of a coin that cannot be divorced. Technology is also the result of educated human beings, technology holds many beautiful promises, but in the experience and history of technology also contains threats and dangers contained in it. In this study, how to discuss the history and development of the Indonesian animation industry, from a human and technological perspective. The result of this research is to provide a viewpoint of thinking in the animation industry that humans and technology can coordinate together, resulting in many animation actors who maximize potential in animation technology.... Years of Cinema yang menggambarkan sejarah dan peta peranimasian di dunia [15]. Pada periode yang sama pula banyak studio animasi lokal yang mengerjakan pekerjaan dari luar negeri seperti studio Asiana Wang yang mengerjakan proyek animasi ala Disney dan Evergreen studio atau Marsa Juwita Indah studio yang mengerjakan proyek animasi dengan gaya Anime [12]. Disinilah para kreator lokal mulai bersentuhan secara intens dengan gaya cerita dan gambar animasi luar negeri seperti gaya animasi Disney dan Anime dari Jepang. ... Andrian WikayantoDalam perjalanannya, animasi buatan studio-studio di Indonesia banyak sekali yang mengangkat tema-tema budaya lokal baik berupa tema-tema budaya tradisional, cerita rakyat, maupun tema-tema modern yang dikombinasikan dengan tema tradisional. Pada penelitian ini akan mengupas perjalanan animasi lokal indonesia pada awal kemunculannya 1955 hingga tahun 2017 dan bagaimana budaya lokal direpresentasikan kedalam karya tersebut. Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif dengan metode analisi isi yang digunakan untuk membongkar unsur-unsur budaya apa saja yang banyak dimasukkan oleh para kreator animasi lokal Indonesia. Hasil yang didapatkan adalah pemilihan tema-tema mengenai budaya lokal tersebut tidak lepas dari kebiasaan-kebiasaan yang mengisi kehidupan sehari-hari dari kreatornya yang seringkali secara tidak sadar banyak dimasukkan kedalam narasi-narasi yang ada pada animasi buatan studio lokal SalamThis study aims to explain analytically the receptions of the Qur'an in the animated movie, episode Nussa Girls Talk. A part of the Qur'anic verse from Surat Al-Ahzab 33 presented in this episode shows that there are makeup rules for women that tend to be understood textually. Based on the categorization of interaction between religious followers and the holy book by Sam D. Gill and Teun A Van Dijk's critical discourse analysis as an analytical tool, the study found that the reception in the episode of Nussa Girls Talk is both exegetical and informative. The interpretation tafsir presented in this episode is textual. The form of textual interpretation was chosen by the producers because of its concise and considered more relevant for children as the main targets/audiences. Besides, the socio-religious background of theproducers of Nussa Girls Talk is known to have a close relationship with the hijrah movement; an Islamic movement that tends to be fundamentalist. As a results, textual understanding develops and tends to dominate in this animated this paper, we present the results of the case study of the first Malaysian animated film entitled Hikayat Sang Kancil 1983 or The legend of the Mousedeer. Basically our aim is to establish understanding regarding the visual conventions cinematic elements, animated characters and visual metaphors that are employed by the animator, Anandam Xavier. In order to make inference about the conventions, we approached mix methods, content analysis and compositional interpretation. To add more depth to the study, we also gathered information through interview with two animation pioneers of Filem Negara Malaysia, Goh Meng Huat and Hassan Abd Muthalib. Our analysis reveals that HSK not only features anthropomorphic animals with local style but also contain latent visual metaphors. These elements in a way help create a look of the animation. We hope that the findings will provide valuable source of reference for creative societies especially film historian, animator and art & design students in animovanĂ©ho filmu/Festival of Film Animation. Kon texty/Con texts. Diakses pada 24G BendazziBendazzi, G. 2007. Defining animation-a proposal." PehlĂdka animovanĂ©ho filmu/Festival of Film Animation. Kon texty/Con texts. Diakses pada 24 July 2014 dari Y BiranBiran, M. Y. 2009. Sejarah Film; 1900 -1950. Depok Komunitas World History of AnimationS CavalierCavalier, S. 2011. The World History of Animation. California University of California animation historiography?T LinsenmaierLinsenmaier, T. 2008. Why animation historiography? Journal of Animation Studies, 3, California Institute of the Pengetahuan Dasar Film Animasi IndonesiaG PrakosaPrakosa, G. 2010. Animasi Pengetahuan Dasar Film Animasi Indonesia, Jakarta Yayasan Visual Indonesia Nalar.Pengantar Metodologi Penelitian Budaya RupaA SachariSachari, A. 2005. Pengantar Metodologi Penelitian Budaya Rupa;Paul WellsWells, Paul 1998. Understanding Animation. London Routledge.
Lengkap dengan video animasi tentang fakta unik yang berkaitan dengan cerita 🏅 Pengenalan kosakata dalam tiga bahasa Tentunya, Parents juga bisa ajak si Kecil untuk menyimak kisah dari Zio & Zahra yang tiap bukunya berisikan contoh perilaku baik dalam kehidupan anak sehari-hari 🥰
Sistemkami menemukan 25 jawaban utk pertanyaan TTS film animasi tentang mainan hidup dan dapat bergerak. Kami mengumpulkan soal dan jawaban dari TTS (Teka Teki Silang) populer yang biasa muncul di koran Kompas, Jawa Pos, koran Tempo, dll. Kami memiliki database lebih dari 122 ribu.
Beranda/ Berita / Gaya hidup Berita / 5 film animasi yang penuh dengan 2022, 01:23 pm 2 menit dibaca. Film animasi tidak hanya menyenangkan untuk ditonton, tetapi dapat dengan mudah ditonton bersama anak-anak Anda. Jika Anda berpikir film animasi hanya untuk anak-anak, Anda salah besar. Film-film ini penuh dengan pelajaran hidup yang indah
Animasitradisional tau yang lebih dikenal dalam bahasa inggris "traditional animation", atau bisa juga CEL animation. Dikatakan tradisional karena dibuat dengan menggunakan gambar tangan. dan teknik ini adalah jenis animasi pertama yang ada di dunia. disebut cel karena pada awalnya animasi ini dibuat dilembaran yang disebut celluloid, yaitu lembaran kertas yang trasparan.
. 36 327 11 76 77 476 409 242
film animasi tentang mainan yang hidup dan dapat bergerak tts