RINGTIMES BANYUWANGI – Simak kunci jawaban pelajaran bahasa Indonesia untuk kelas 12 SMA halaman 103, menjawab pertanyaan dari bacaan Banyak Tenaga Kerja RI Tak Kompeten. Selamat pagi adik-adik, hari ini kita akan belajar bahasa Indonesia materi isu aktual pada halaman 103. Yuk buka buku paket bahasa Indonesia halaman 103, perhatikan tugas pada bacaan Banyak Tenaga Kerja RI Tak Kompeten, berikut ini kunci bacaan yang akan kita bahas. Baca Juga Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 12 SMA Halaman 39 Kegiatan 2, Kemelut di Majapahit Bacalah teks berita di bawah ini kemudian kerjakan tugas-tugasnya. 1. Tentukan isu aktualnya! Jawab Isu aktual pada berita Banyak Tenaga Kerja RI Tak Kompeten adalah kesenjangan kualitas tenaga kerja dengan yang dibutuhkan industri. 2. Buatlah argumen berisi penilaian, kritik, prediksi dugaan berdasarkan fakta-fakta empiris, harapan, dan saran penyelesaian masalah terkait isu aktual.
TRIBUNNEWSCOM, JAKARTA --Praktisi pendidikan Syahrial Yusuf mengatakan bahwa lemahnya kompetensi tenaga kerja Indonesia merupakan persoalan serius yang mendesak dan perlu dibenahi. - Wakil Ketua Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat DPR Republik Indonesia RI Junimart Girsang meminta Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Menteri PAN-RB Azwar Anas untuk menyampaikan seluruh data tenaga honorer yang telah terdaftar di Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan reformasi Birokrasi Kementerian PAN-RB kepada pihaknya. “Tolong nanti disampaikan kepada Komisi II daftar tenaga honorer. Semuanya, pak. Daftar tenaga honorer yang sudah terdaftar di Kementerian PAN-RB karena terindikasi ternyata masih banyak juga tenaga honorer yang belum terdaftar pak,” ujarnya dalam siaran pers yang diterima Jumat 9/6/2023.Pernyataan tersebut Junimart sampaikan dalam Rapat Kerja Komisi II DPR RI dengan Menteri PAN-RB Azwar Anas di Gedung Nusantara, DPR RI, Senayan, Kamis 8/6/2023. Baca juga 2 Tenaga Honorer PN Bondowoso Jalin Hubungan Terlarang sampai Hamil, Kini Menanti Sanksi Politisi PDI-Perjuangan itu menyebut, saat ini banyak tenaga honorer daerah yang tidak terdaftar di Kementerian PAN-RB. Hal tersebut, menurutnya diakibatkan oleh perbuatan dari para kepala daerah yang tak kunjung melaporkan data tenaga honorer kepada Kementerian PAN-RB. "Contoh, misalnya seseorang sudah menjadi honorer sampai 20 tahun tetapi nama dia tidak masuk dikirimkan ke pusat, yang masuk siapa? Orang baru! Maka saya minta supaya Kementerian PAN-RB itu memberikan kepada Komisi II, sudah berapa orang honorer yang terdaftar secara resmi di kementerian ini?” ujar Junimart. Ia mengungkapkan, berdasarkan temuan di lapangan ada kemungkinan terjadinya perbedaan jumlah data yang telah terekam di Kementerian PAN-RB dengan jumlah tenaga honorer yang saat ini masih bekerja. Baca juga PNS Maros 3 Tahun Makan Gaji Buta, Kementerian PAN-RB Kaji Sanksi hingga SK Pemberhentian Oleh karenanya, Junimart meminta dilakukan penyesuaian dengan kondisi dan jumlah riil yang ada apabila memang terjadi perbedaan data. “Kalau memang mereka tidak terdaftar, kenapa mereka tidak terdaftar. Nah, biasanya ini menjadi kewenangan disengaja atau tidak disengaja oleh kepala daerah. Kan kasihan yang honorer sudah usia 51 tahun, nama tidak dikirimkan dan yang masuk malah yang baru,” katanya. Sebelumnya, Junimart membuka ruang pengaduan online di untuk para honorer yang belum diangkat sebagai pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja PPPK. Hal tersebut, ia lakukan untuk memperjuangkan pengangkatan seluruh pegawai honorer menjadi PPPK. Baca juga 320 Guru Honorer Lolos PPPK di Situbondo Tak Diangkat Jadi ASN, Ini Penjelasan Sekda Junimart mengaku masih melihat banyak tenaga honorer yang mengeluh lewat media sosial medsos. Oleh karenanya, ia tergerak untuk menyediakan ruang khusus bagi mereka. "Tenaga honorer bisa mengadukan masalah mereka dengan mengunjungi Sekarang silahkan buat laporannya, kita akan perjuangkan," ujarnya kepada wartawan di Jakarta, Selasa 30/5/2023. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. TenagaKerja Konstruksi Kompeten Sebagai Sumber Daya Konstruksi Pengembangan KSPN Manado-Likupang. Friday, 17 July 2020; Pembukaan kegiatan dilaksanakan di Balai Desa Marinsow dengan dihadiri oleh Anggota DPR RI Bapak Hi. Herson Mayulu, Direktur Jenderal Bina Konstruksi, Direktur Jenderal Perumahan, Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Utara Jakarta - Meski pertumbuhan ekonomi Indonesia cenderung melambat tahun ini, kebutuhan tenaga kerja di sektor industri masih cukup Jenderal Kementerian Perindustrian Syarief Hidayat menyatakan kebutuhan tenaga kerja di sektor industri masih sangat besar. Setidaknya setiap tahun sektor industri membutuhkan 600 ribu tenaga kerja."Kebutuhan tenaga kerja di bidang industri itu dengan pertumbuhan industri 5-6 persen itu mencapai 600 ribu orang per tahun," ujarnya di Jakarta, Selasa 3/11/2015.Namun sayangnya, di tengah besarnya permintaan akan tenaga kerja tersebut, sumber daya manusia SDM yang tersedia justru tidak mampu memenuhi kriteria yang dibutuhkan oleh sektor industri."Sementara itu belum bisa dipenuhi oleh lulusan sekolah di Republik ini karena kesenjangan kompetensi lulusan dan kebutuhan dunia industri. Jadi pengangguran banyak, tapi industri sebenarnya butuh," kata dia. Menperin SDM Indonesia Siap Hadapi MEA JK Minta Masyarakat Tak Khawatir Serbuan Pekerja Asing Saat MEA Harmonisasi Sertifikasi Produk UKM Penting untuk Hadapi MEA 2015 Untuk memperbaiki gap kebutuhan tenaga kerja ini, Syarif menyatakan pihaknya akan mendorong perbaikan kurikulum pendidikan kejuruan yang sesuai dengan kompetensi yang sebenarnya dibutuhkan industri nasional."Makanya kurikulum harus mengacu pada standar kompetensi nasional Indonesia bidang industri tertentu. Memang harus begitu," Menteri Perindustrian Saleh Husin juga menyatakan bahwa Kementerian Perindustrian terus menyiapkan kompetensi sumber daya manusia SDM yang terampil sesuai kebutuhan industri untuk menghadapi pasar bebas ASEAN. "Pemberlakuan MEA 2015 akan menjadi tantangan bagi Indonesia. Apalagi mengingat jumlah penduduk yang sangat besar, sehingga menjadi tujuan pasar bagi produk-produk negara ASEAN lainnya," menjelaskan pihaknya telah menyusun target program pengembangan SDM industri pada tahun ini. Pertama, tersedianya tenaga kerja industri yang terampil dan kompeten sebanyak orang. Kedua, tersedianya SKKNI bidang industri sebanyak 30 buah. Ketiga, tersedianya Lembaga Sertifikasi Profesi LSP dan Tempat Uji Kompetensi TUK bidang industri sebanyak 20 unit. Keempat, meningkatnya pendidikan dan skill calon asesor dan asesor kompetensi dan lisensi sebanyak 400 orang. Dan kelima, pendirian 3 akademi komunitas di kawasan industri."Industri tekstil dan produk teksktil TPT merupakan salah satu sektor yang telah merasakan manfaaat dari pelaksanaan program Kemenperin dalam upaya meningkatkan kompetensi SDM industri melalui pelatihan operator mesin garmen dengan konsep three in one, yaitu pendidikan, sertifikasi kompetensi, dan penempatan kerja," kata Saleh, seiring dengan meningkatnya kinerja industri TPT, terjadi pula peningkatan kebutuhan tenaga kerja di sektor padat karya tersebut. Tidak saja pada tingkat operator, tetapi juga untuk tingkat ahli D1, D2, D3, dan ini tercermin dari data permintaan tenaga kerja tingkat ahli ke Sekolah Tinggi Teknologi Tekstil STTT Kementerian Perindustrian yang setiap tahun mencapai 500 orang, sementara STTT Bandung hanya mampu meluluskan 300 orang per memenuhi sebagian permintaan atas tenaga kerja tingkat ahli bidang TPT, maka sejak 2012 Kemenperinan menyelenggarakan program pendidikan Diploma 1 dan Diploma 2 bidang tekstil di Surabaya dan Semarang bekerja sama dengan STTT Bandung, PT APAC Inti Corpora dan asosiasi, serta perusahaan industri tekstil di Jawa Tengah dan Jawa itu, pada tahun ini Pusdiklat Industri Kemenperin bekerja sama dengan Asosiasi Tekstil dan Pemerintah daerah Kota Solo juga akan membuka Akademi Komunitas Industri TPT untuk program Diploma 1 dan Diploma 2 di Solo Techno Park. Para lulusan program pendidikan Diploma 1 dan 2 tersebut seluruhnya ditempatkan bekerja pada perusahaan industri. Dny/Gdn*** Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan. Bacalahkembali teks berita yang berjudul "Banyak Tenaga Kerja RI Tak Kompeten" kemudian kerjakan tugas-tugas berikut ini. 1. Apa isu aktual, fenomenal, dan kontroversial dalam berita tersebut? 2. Siapa saja pihak-pihak yang terlibat dalam isu tersebut? 3. Jelaskan permasalahan yang dihadapi oleh masing-masing pihak! 4.